"...Mudah-mudahan dengan membawa kabar baik. Kami menunggu..."
Franky, sama seperti beberapa orang baik hati lainnya, adalah potret dari nurani terbatas pada jangkauan tangan. Dia dan beberapa orang lain yang baik hati itu, adalah pejuang yang mengisi kemerdekaan kita selama ini melawan neokolonialisme dan penjajahan oleh bangsa sendiri.
Aku pernah mendengar tentang dongeng tua Sodom dan Gomora. Ketika itu, Malaikat atau Tuhan itu sendiri datang ke pada Abraham alias Nabi Ibrahim A.S mengabarkan kalau Dia ingin membumi hanguskan kota biadab itu hingga menjadi debu, karena kota itu penuh orang-orang berjiwa binatang. Sang Nabi, Bapak semua orang percaya itu, kaget tidak kepalang, karena disana ada keponakan dan keluarganya. Bapak semua agama semawi ini sampai menawarkan diri agar diberi kesempatan untuk menyadarkan kota itu. Tuhan itupun sebenarnya sempat terharu akan kebaikan hamba-Nya ini.
Terjadi negosiasi, Abram ketika itu sampai mengatakan, " Bagaimana jika disana ada 100 orang percaya, apakah akan dibakar juga?".
Si malaikat itu berkata, " Kalau ada orang percaya sekitar itu, kota itu akan selamat".
Nabi besar ini berpikir, " Mungkin disana ga ada orang sebanyak itu".
Negosiasi terus berlangsung, dari 100 ke 50 k3 35 ...dst, sampai Ibrahim menawarkan bagaimana jika hanya ada 5 orang percaya saja.
Dan Michael atau Mikhail, Sang Penghulu Malaikat berkata, " Sebaiknya Aku kesana saja, karena jumlah itupun ternyata tidak bisa dimiliki kota besar itu".
Alkisah, kota itu pun tetap dibakar, karena ternyata hanya ada 3 orang percaya disana, keponakan Ibrahim dan 2 orang putrinya, sementara istrinya berubah menjadi tiang garam.
Nah, andaikan ada orang-orang seperti Franky dkk di kota itu, mungkin kota itu tidak akan pernah dibakar.
Aku bisa mengerti akan keterbatasan Franky, seperti aktivis lainnya, mereka itu pejuang kesepian...dan tangan mereka pun tidak bisa menyentuh angkuhnya langit diatas sana. Negeri ini semakin lama semakin menyedihkan...
Tapi apa pun itu, kalian harus bisa tetap survive dan tetap eksis. Sampaikan kepada teman-teman disana, kalau kadang modal nekat dan keberanian saja tidak cukup. Tetaplah belajar walau harus merangkak. Keep on fighting in your heart...
Berharap itu seperti impian membuai dan berusaha agar tetap dijalur yang tepat.
Maaf, pemerintah negeri mu sendiri hanya peduli dengan pajak yang diperoleh dari keringat dan air mata kalian, bukan nasib atau keselamatan kalian...Petinggi negeri ini terlalu sibuk buat ajang pemilu 2 tahun lagi...sekali lagi maaf, ini kenyataan pahit...
Lidi jika satu akan gampang sekali dipatahkan bahkan oleh balita usia 2 tahun sekalipun, tapi jika bersatu dan diikat dengan tekad kuat dan doa pengharapan yang tiada hentinya, NISCAYA akan sulit mereka mematahkannya, siapapun itu. Janganlah lidi-lidi itu sampai berserakan bercerai...sekali lagi...
BERGELAP-GELAPLAH DALAM TERANG....BERTERANG-TERANGLAH DALAM GELAP
No comments:
Post a Comment